LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA "ASAM BASA"

 

 LAPORAN 

PRAKTIKUM 

“ASAM BASA”

 



 

 

Nama : Habiburrahman

Kelas : XI.B Kesehatan

No.Absen : 14

 

 

 

SMA NEGERI 7 TAMBUN SELATAN

Jl. Raya Graha Prima Baru No.1 Mangun jaya Kec.Tambun Selatan Kab.

Bekasi, Jawa Barat

2025




PENDAHULUAN

 

1.1 Tujuan praktikum 

Untuk Menguji Sifat Asam Basa Pada Sampel Yang Sudah Terekstrak.

 

I.2 Landasan teori 

1.2.1. Konsep Asam dan Basa
Pengertian Asan Basa

 

    Asam dan basa adalah larutan elektrolit yang dikenal dengan ciri khasnya, seperti asam yang memiliki rasa masam dan basa yang memiliki rasa pahit.

    Asam dan basa pengertian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), asam adalah zat yang dapat memberikan proton, zat yang dapat membentuk ikatan kovalen dengan menerima sepasang elektron. Sedangkan, basa adalah senyawa yang cenderung menyumbangkan sepasang elektron untuk dipakai bersama-sama dan menerima proton. (Ahmad Nurhakim 2023 ).

 

Ciri-ciri asam

 

§  Cenderung memiliki rasa asam.

§  pH kurang dari 7.

§  Cenderung memiliki rasa asam.

§  Bisa mengubah kertas lakmus biru menjadi merah.

§  Memiliki sifat elektrolit dan dapat menghantarkan listrik.

§  Bisa menghasilkan gas hidrogen saat bereaksi dengan unsur atau senyawa logam.

§  Asam bisa menghasilkan ion H+ bila dilarutkan ke air.

 

Ciri-ciri basa

§   

§  Cenderung memiliki rasa pahit.

§  pH lebih dari 7.

§  Memiliki sifat kaustik yang bisa merusak kulit..

§  Bisa mengubah kertas lakmus merah menjadi biru.

§  Memiliki sifat elektrolit dan dapat menghantarkan listrik.

§  Memiliki tekstur licin dan bersabun.

§  Menghasilkan ion OH- bila dilarutkan dalam air.

  (Ahmad Nurhakim 2023 ).

 

 

1.2.2. Teori-Teori Asam Dan Basa

Teori Arrhenius

 

    Asam basa Arrhenius menyatakan bahwa asam adalah zat yang apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H+ dalam larutan dan basa adalah zat yang apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion OH dalam larutan.

 

    Dari pengertian tersebut, bisa disebutkan ciri khas asam adalah apabila dalam pelarut air, zat akan mengion menjadi hidrogen dengan muatan positif dan ion yang bermuatan negatif tersebut adalah sisa asam. Lalu, ciri khas basa adalah apabila dalam pelarut air, zat akan mengion menjadi ion hidroksida yang muatannya negatif dan ion bermuatan positif disebut sisa basa.(Vita Anggaraini 2023)


Teori Bronsted Lowry

 

    Teori asam basa menurut Bronsted Lowry didefinisikan berdasarkan kemampuan (donor) atau menerima (akseptor) proton (ion H+). Senyawa yang bertindak sebagai asam basa Bronsted Lowry disebut amfoter.

 

    Sementara itu, konsep asam basa Bronsted Lowry bisa dijelaskan bahwa asam adalah zat yang punya kecenderungan untuk menyumbang ion H+ pada zat lain dan basa adalah zat yang punya kecenderungan untuk menerima ion H+ dari zat lain.

 

    Bronsted Lowry juga mencetuskan teori asam basa konjugasi. Asam konjugasi adalah basa yang memperoleh ion hidrogen, sedangkan basa konjugasi adalah yang tersisa setelah asam memberikan proton dalam sebuah reaksi kimia. Kedua hal tersebut disebut pasangan asam basa konjugasi.(Vita Anggaraini 2023)

 

 

Teori Asam Basa Lewis

    Asam basa Lewis menjelaskan terkait struktur dan ikatannya. Asam menurut Lewis adalah zat yang punya kecenderungan menerima pasangan elektron basa, sedangkan basa adalah zat yang memberikan pasangan elektron.(Vita Anggaraini 2023)


1.2.3. Indikator Asam Basa

1. Indikator Alami

   Indikator alami adalah indikator yang dibuat menggunakan ekstrak tumbuhan-tumbuhan, seperti bunga, umbi, kulit buah, atau daun-daun berwarna. Sebenarnya, tidak semua tanaman bisa dijadikan indikator alami asam basa, ya. Jadi, hanya tanaman yang ekstraknya bisa berubah warna saat diteteskan larutan asam dan basa. Nah, contoh spesifik indikator alami, antara lain kunyit, kubis merah, kubis ungu, bunga sepatu, bunga mawar, bayam merah, bunga kamboja, bunga kelang, bunga anggrek dan geranium.



 

2. Indikator Universal

    Berbeda dengan indikator alamiindikator universal adalah campuran dari berbagai macam indikator yang menunjukkan pH (power of hydrogen) suatu larutan, berdasarkan perubahan warnanya. Untuk menunjukkan keasaman dan kebasaan suatu larutan, kamu bisa lihat pada rentang pH 1-14Nah, pH itu adalah derajat keasaman suatu larutan. Larutan asam memiliki pH < 7, sedangkan larutan basa memiliki pH > 7.



 

    Indikator universal dapat berbentuk kertas maupun larutan. Kertas atau larutan ini akan mengandung timol biru, metil merah, bromotimul biru, dan fenolftalein. Berdasarkan kandungan indikator yang digunakan, begini perubahan warnanya:



1.Kertas indikator universal

    Kertas yang digunakan pada indikator universal merupakan kertas serap berbentuk strip. Tiap kotak kemasan indikator jenis ini dilengkapi dengan peta warna. Nah, cara menggunakannya itu mudah banget! Kamu tinggal mencelupkan sehelai kertas indikator ke dalam larutan yang akan kamu ukur pH-nya. Jika berubah menjadi merah, berarti larutan tersebut asam, jika berwarna biru, maka larutan tersebut basa.



2. Larutan indikator universal


3. Kertas Lakmus

    Umumnya, kertas lakmus sering digunakan untuk menguji keasaman dan kebasaan suatu larutan. Cara menggunakan kertas lakmus juga cukup mudah. Kamu hanya perlu mencelupkan kertas lakmus pada larutan yang ingin diuji. Kertas lakmus akan berubah menjadi merah, jika bersifat asam. Sebaliknya, kertas lakmus akan berubah menjadi biru, jika larutan bersifat basa.



4. pH meter

    Berbeda dari indikator alami dan indikator universal, pH meter adalah alat elektronik yang lebih modern untuk mengukur pH suatu cairan secara cepat. pH meter memiliki sensor elektroda kaca khusus yang berfungsi untuk mengukur pH bahan-bahan semi-padat. Nih, gambar pH meter seperti di bawah ini!




1.2.4 Perhitungan Derajat keasaman/Ph  

 
a. Asam Kuat 
Asam kuat mempunyai derajat ionisasi (α) = 1. Konsentrasi [H+] dicari dengan rumus sebagai berikut. 
[H+] = x. M

 

Keterangan :

x = banyaknya ion H+ yang diikat ( valensi asam)

Ma = molaritas asam

 
b. Basa kuat

Mempunyai derajat ionisai (α) = 1. Konsentrasi [OH] dicari dengan rumus sebagai berikut

 

[OH] = M. x

 

Keterangan :

X = banyaknya ion OH yang diikat (valensi basa)

Mb  = konsentrasi basa

 
c. Asam lemah

Asam lemah terjadi karena terionisai tidak sempurna dengan derajat ionisasi 0 < α < 1

Contoh reaksi ionisasi asam lemah : CH3COOH  ↔ H+  + CH4COO

Secara umum reaksi ionisai asam lemah dituliskan sebagai berikut :

 

HA ↔ H+ A

 

Tetapan kesetimbangannya adalah :


    Semakin kuat keasaman suatu larutan, maka harga Ka semakin besar. Hubungan antara konsentrasi H+  , konsentrasi asam (Ma) dan Ka dituliskan sebagai berikut.



atau 


[H+] = √Ka . Ma  
atau 
[H+= α.Ma



                 
         

 
atau






  Keterangan :

Ka = tetapan kesetimbangan

Ma = konsentrasi asam

α = Derajat disosiasi

 
d. Basa lemah

Pada senyawa basa kekuatannya bergantung pada kelarutannya dalam air. semakin mudah larut, maka kekuatan basa akan semakin besar. Reaksi  ionisasi basa lemah juga merupakan reaksi kesetimbangan.

Contoh: NaOH  ↔ Na+  + OH

Secara umu reaksi ionisasi basa lemah dapat dituliskan sebabagai berikut:

LOH ↔ L+  + OH

Tetapan kesetimbanganya adalah :

Konsentrasi ion OH dapat diperoleh dengan rumus berikut ini.

 



Atau

 

OH  = α . Mb







atau






Keterangan :

K= tetapan kesetimbangan basa

Mb = konsentrasi basa

α = derajat disosiasi

 



2. Perhitungan pH larutan Asam basa

a. pH larutan asam

pH = – log [H+]

 
b. pH larutan basa

pOH = -log [OH]

pH = pKw – pOH = 14 – pOH

 

(Anonim 2021)

 





METODE PRAKTIKUM

 

2.1. Alat dan Bahan

2.1 Alat 

1.) Gunting

2.) Sendok makan.

3.) pH meter

4.) Gelas Plastik 12

5.) Pipet

6.) Paper Lakmus Merah dan Biru

7.) Paper universal

8.) Plat tetes

9.) Handphone

10.) Lumpang alu

 

2.1 Bahan

1) Air

2.)Sabun

3.) Odol

4.) Jahe

5.) Kunyit

6.) Kembang sepatu

7.) Daun singkong

8.) Buah Naga

9.) Buah Pisang

10.) Tomat

11.) Minuman sachet(Jasjus anggur)

12.) Obat

13.) Bawang Putih

 

2.2. Prosedur 

1.) Menggerus Beberapa Buah Naga, Pisang, Jane, Kunyit, Daun Singkong, Kembang Sepatu, Obat, Tomat Sampai Halus, Kemudian Diperas Hingga Mendapatkan Ekstrak Dengan Penambahan Air Masing Masing 50 ml( Kecuali Kunyit, Jahe, Obat).

 2.) Kemudian Tempatkan Ke Gelas Yang Berbeda-Beda Dengan Kira -Kira Isi Air 100 Ml. (Tempatkan Ekstrak Naga, Pisang, Daun Singkong, Kunyit, Jahe, Kembang Sepatu, Obat, Minuman Sachet, Bawang Putih, Sabun, Odol Dan Tomat Ke Masing-Masing Gelas.

 3.) Setelah Itu Siapkan Plat Tetes Dan Kertas  Lakmus Merah, Ambil 1 Kertas Lakmus Merah Lalu Gunting Kecil-Kecil Untuk Setiap Wadah Kecil Yang Terdapat Di Plat Tetes. (Lakukan Yg Sama Dengan Kertas Lakmus Biru.)

 4.) Ambil Pipet, Dan Teteskansetiap Tempat Plat Tetes Sebanyak 2 Tetes Ekstrak(Sampel) Ke (Masing-Masing Wadah Plat Tetes Diisi Berbeda-Beda Ekstrak)

 5). Lalu Tunggu Beberapa Detik Untuk Melihat Perubahan Warna Kertas Lakmus Merah Tetap/Berubah.

 6). Catat Hasil Tetesan Kertas Lakmus Merah Dan Cocokkan Dan Warna Yg Ada Di Universal Paper, Lalu Cek PH Dengan PH Meter Pada Setiap Ekstrak(Sampel) Dan Cairan Dari Setiap Gelas Masing Masing.

 7). Lakukan Hal Yg Sama Dengan Lakmus Biru Dan Dokumentasikan Setiap Langkah Dan Hasil.

 

 

 

PEMBAHASAN

 

3.1. Hasil Data Pengamatan

 

NO

SAMPEL

LAKMUS MERAH

LAKMUS BIRU

INDIKATOR UNIVERSAL

PH METER

1

Naga

Merah

Ungu

5

5,2

2

Pisang

Merah pudar

Ungu

6

5,3

3

Jahe

Merah pudar

Ungu

6

5,9

4

Kunyit

Kuning

Kuning

4

6,1

5

Obat

Merah pudar

Biru

4

6,0

6

Odol

Merah kebiruan

Biru

4

5,5

7

 Sabun

Biru

Biru

9

7,7

8

Minuman Sachet

Merah

Merah

3

3,0

9

Kembang Sepatu

Merah

Ungu

4

6,5

10

Daun Singkong

merah

Biru

6

6,1

11

Bawang Putih

Merah pudar

Ungu

5

5,8

12

Tomat

merah

Ungu

4

5,0


 

3.2 PEMBAHASAN

3.2 Praktikum Lakmus Merah Dengan Sampel :

    Pada pengujian sampel buah naga dengan lakmus merah, lakmus merah mengalami sedikit perubahan warna jadi merah pudar yang disebabkan oleh warna alami buahnya, jadi buah naga dapat dikatakan asam.  Pada pengujian sampel buah pisang dengan lakmus merah, lakmus merah mengalami sedikit perubahan warna jadi merah pudar, jadi buah pisang dapat dikatakan asam.  Pada pengujian sampel tomat dengan lakmus merah, lakmus merah tak mengalami perubahan warna, jadi buah naga dapat dikatakan asam. Pada pengujian sampel jahe dengan lakmus merah, lakmus merah mengalami sedikit perubahan warna jadi merah pudar yang disebabkan oleh warna alaminya , jadi jahe dapat dikatakan asam.  Pada pengujian sampel kunyit dengan lakmus merah, lakmus merah mengalami perubahan warna menjadi kuning yang disebabkan oleh warna alaminya, jadi kunyit dapat dikatakan asam. Pada pengujian sampel obat dengan lakmus merah, lakmus merah mengalami sedikit perubahan jadi warna merah kebiruan yang disebabkan oleh bahan kimia yang terkandungnya, jadi obat dapat dikatakan netral. Pada pengujian sampel odol dengan lakmus merah, lakmus merah mengalami perubahan warna jadi merah kebiruan yang disebabkan oleh bahan kimia yang terkandung nya, jadi odol dapat dikatakan basa. Pada pengujian sampel sabun dengan lakmus merah, lakmus merah mengalami perubahan warna menjadi biru yang disebabkan oleh zat yang terkandungnya, jadi sabun dapat dikatakan basa. Pada pengujian sampel minuman sachet dengan lakmus merah, lakmus merah tak mengalami perubahan yang disebabkan oleh bahan yang terkandung nya, jadi minuman sachet dapat dikatakan asam. Pada pengujian sampel kembang sepatu dengan lakmus merah, lakmus merah tak mengalami perubahan warna, jadi kembang sepatu dapat dikatakan asam. Pada pengujian sampel daun singkong dengan lakmus merah, lakmus merah tak mengalami perubahan warna, jadi daun singkong dapat dikatakan asam. Pada pengujian sampel bawang putih dengan lakmus merah, lakmus merah  mengalami sedikit perubahan warna, jadi bawang putih dapat dikatakan asam.


3.2 Praktikum Lakmus Biru Dengan Sampel :

    Pada pengujian sampel buah naga dengan lakmus biru, Lakmus biru mengalami sedikit perubahan warna jadi ungu yang disebabkan oleh warna alami buahnya, jadi buah naga dapat dikatakan Asam. Pada pengujian sampel buah pisang dengan lakmus biru, Lakmus biru mengalami sedikit perubahan warna jadi ungu, jadi buah pisang dapat dikatakan Asam. Pada pengujian sampel tomat dengan lakmus biru, Lakmus biru mengalami perubahan warna jadi ungu, jadi buah naga dapat dikatakan Asam. Pada pengujian sampel jahe dengan lakmus biru, Lakmus biru mengalami sedikit perubahan warna jadi ungu yang disebabkan oleh warna alaminya , jadi jahe dapat dikatakan Asam. Pada pengujian sampel kunyit dengan lakmus biru, Lakmus biru mengalami perubahan warna menjadi kuning yang disebabkan oleh warna alaminya, jadi kunyit dapat dikatakan Asam. Pada pengujian sampel obat dengan lakmus biru, Lakmus biru mengalami sedikit perubahan jadi warna biru pudar yang disebabkan oleh bahan kimia yang terkandungnya, jadi Obat dapat dikatakan netral. Pada pengujian sampel odol dengan lakmus biru, Lakmus biru mengalami perubahan warna jadi biru pudar yang disebabkan oleh bahan kimia yang terkandung nya, jadi odol dapat dikatakan Basa.Pada pengujian sampel sabun dengan lakmus biru, Lakmus biru tak mengalami perubahan warna, jadi sabun dapat dikatakan Basa. Pada pengujian sampel minuman sachet dengan lakmus biru, Lakmus biru  mengalami perubahan warna menjadi merah yang disebabkan oleh bahan yang terkandung nya, jadi minuman sachet dapat dikatakan Asam.Pada pengujian sampel kembang sepatu dengan lakmus biru, Lakmus biru mengalami perubahan warna menjadi ungu, jadi kembang sepatu dapat dikatakan Asam. Pada pengujian sampel daun singkong dengan lakmus biru, Lakmus biru mengalami perubahan warna menjadi ungu, jadi singkong  dapat dikatakan Asam. Pada pengujian sampel bawang putih dengan lakmus biru, Lakmus biru  mengalami sedikit perubahan warna jadi ungu, jadi bawang putih dapat dikatakan Asam.


3.2 Praktikum Uji Sampel Dengan Indikator Universal :

    Pada Pengujian Sampel Buah Naga Dengan Indikator Universal, Dan Dicocokan Warnanya Sesuai Dengan Universal Test, Menunjukan Angka Ph  Mencapai 5. Pada Pengujian Sampel Buah Pisang Dengan Indikator Universal, Dan Dicocokan Warnanya Sesuai Dengan Universal Test, Menunjukan Angka Ph  Mencapai 6. Pada Pengujian Sampel Tomat Dengan Indikator Universal, Dan Dicocokan Warnanya Sesuai Dengan Universal Test, Menunjukan Angka Ph  Mencapai 4. Pada Pengujian Sampel Jahe Dengan Indikator Universal, Dan Dicocokan Warnanya Sesuai Dengan Universal Test, Menunjukan Angka Ph  Mencapai 6. Pada Pengujian Sampel Kunyit Dengan Indikator Universal, Dan Dicocokan Warnanya Sesuai Dengan Universal Test, Menunjukan Angka Ph  Mencapai 4. Pada Pengujian Sampel Obat Dengan Indikator Universal, Dan Dicocokan Warnanya Sesuai Dengan Universal Test, Menunjukan Angka Ph  Mencapai 4. Pada Pengujian Sampel Odol Dengan Indikator Universal, Dan Dicocokan Warnanya Sesuai Dengan Universal Test, Menunjukan Angka Ph  Mencapai 4. Pada Pengujian Sampel Sabun Dengan Indikator Universal, Dan Dicocokan Warnanya Sesuai Dengan Universal Test, Menunjukan Angka Ph  Mencapai 9. Pada Pengujian Sampel Minuman Sachet Dengan Indikator Universal, Dan Dicocokan Warnanya Sesuai Dengan Universal Test, Menunjukan Angka Ph  Mencapai 3. Pada Pengujian Sampel Kembang Sepatu Dengan Indikator Universal, Dan Dicocokan Warnanya Sesuai Dengan Universal Test, Menunjukan Angka Ph  Mencapai 4. Pada Pengujian Sampel Daun Singkong  Dengan Indikator Universal, Dan Dicocokan Warnanya Sesuai Dengan Universal Test, Menunjukan Angka Ph  Mencapai 6. Pada Pengujian Sampel Bawang Putih Dengan Indikator Universal, Dan Dicocokan Warnanya Sesuai Dengan Universal Test, Menunjukan Angka Ph  Mencapai 5.

 

3.2 Praktikum Uji Sampel Dengan Ph Meter :

    Pada Pengujian Sampel Buah Naga Dengan pH Meter, Dan Pada pH Meter Terdapat Angka Yang Menunjukan pH Mencapai 5,2. Pada Pengujian Sampel Buah Pisang Dengan pH Meter, Dan Pada pH Meter Terdapat Angka Yang Menunjukan pH Mencapai 5,3. Pada Pengujian Sampel Tomat Dengan pH Meter, Dan Pada pH Meter Terdapat Angka Yang Menunjukan pH Mencapai 5,0. Pada Pengujian Sampel Jahe Dengan pH Meter, Dan Pada pH Meter Terdapat Angka Yang Menunjukan pH Mencapai 5,9. Pada Pengujian Sampel Kunyit Dengan pH Meter, Dan Pada pH Meter Terdapat Angka Yang Menunjukan pH Mencapai 6,1. Pada Pengujian Sampel Obat Dengan pH Meter, Dan Pada pH Meter Terdapat Angka Yang Menunjukan pH Mencapai 6,0. Pada Pengujian Sampel Odol Dengan pH Meter, Dan Pada pH Meter Terdapat Angka Yang Menunjukan pH Mencapai 5,5. Pada Pengujian Sampel Sabun Dengan pH Meter, Dan Pada pH Meter Terdapat Angka Yang Menunjukan pH Mencapai 7,7. Pada Pengujian Sampel Minuman Sachet Dengan pH Meter, Dan Pada pH Meter Terdapat Angka Yang Menunjukan pH Mencapai 3,0. Pada Pengujian Sampel Kembang Sepatu Dengan pH Meter, Dan Pada pH Meter Terdapat Angka Yang Menunjukan pH Mencapai 6,5. Pada Pengujian Sampel Daun Singkong Dengan pH Meter, Dan Pada pH Meter Terdapat Angka Yang Menunjukan pH Mencapai 6,1. Pada Pengujian Sampel Bawang Putih Dengan pH Meter, Dan Pada pH Meter Terdapat Angka Yang Menunjukan pH Mencapai 5,8.





PENUTUP

 

4.1. KESIMPULAN

Berdasarkan Praktikum “Menguji pH Pada Setiap Sampel Yang Sudah Diekstrak” Yang Telah Kelompok Saya Praktekan Dapat disimpulkan :

1.)Buah Naga, Berdasarkan Hasil Praktikum Dinyatakan Sebagai Asam Disebabkan Angka pH Mencapai 5,2


2.) Buah Pisang, Berdasarkan Hasil Praktikum Dinyatakan Sebagai Asam Disebabkan Angka pH Mencapai 5,3 

3.) Tomat, Berdasarkan Hasil Praktikum Dinyatakan Sebagai Asam Disebabkan Angka pH Mencapai 5,0 

4.) Jahe, Berdasarkan Hasil Praktikum Dinyatakan Sebagai Asam Disebabkan Angka pH Mencapai 5,9

5.) Kunyit, Berdasarkan Hasil Praktikum Dinyatakan Sebagai Asam Disebabkan Angka pH Mencapai 6,1 

6.) Obat, Berdasarkan Hasil Praktikum Dinyatakan Sebagai Asam Disebabkan Angka pH Mencapai 6,0

 7.) Odol, Berdasarkan Hasil Praktikum Dinyatakan Sebagai Asam Disebabkan Angka pH Mencapai 5,5 

8.) Sabun,Berdasarkan Hasil Praktikum Dinyatakan Sebagai Basa Disebabkan Angka pH Mencapai 7,7 

9.) Minuman Sachet, Berdasarkan Hasil Praktikum Dinyatakan Sebagai Asam Disebabkan Angka pH Mencapai 3,0 

10.) Kembang Sepatu, Berdasarkan Hasil Praktikum Dinyatakan Sebagai Asam Disebabkan Angka pH Mencapai 6,5

11.) Daun Singkong, Berdasarkan Hasil Praktikum Dinyatakan Sebagai Asam Disebabkan Angka pH Mencapai 6,1

12). Bawang Putih, Berdasarkan Hasil Praktikum Dinyatakan Sebagai Asam Disebabkan Angka Ph Mencapai 5,8

 

 

 4.2 DAFTAR PUSTAKA

 

1. Quipper. 16 Februari 2023.Pengertian Asam Basa. Diakses pada 26 Februari 2025. Asam dan Basa: Pengertian, Fungsi, Ciri-ciri, hingga Contohnya - Quipper Blog

2. DosenPintar. 13 Februari 2025. Teori Teori Asam Basa. Diakses pada 26 Februari 2025. Teori Asam Basa - Pengertian,Sifat, Teori Ahli | dosenpintar.com

3. Wikipedia. 22 September 2023.Ciri Ciri Asam Basa. Diakses pada 26 Februari 2025. Asam - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas 

4. Ruangguru. 12 Juni 2023. Indikator Asam Basa. Diakses Pada 26 Februari 2025. Macam-Macam Indikator Asam Basa & Cara Menggunakannya | Kimia Kelas 11 

5. Gurubagi. 26 Juni 2021. Perhitungan Derajat Ph. Diakses Pda 26 Februari 2025. Ph Larutan Asam Basa, Pengertian, Rumus, Soal Dan Pembahasannya

 




 LAMPIRAN

DOKUMENTASI




  Lampiran 1. Alat dan Bahan






Lampiran 2. Proses Pembuatan sampel 




Lampiran 3. Proses Pembuatan sampel lanjutan





Lampiran 4. Pengujian Sampel dengan
Lakmus Merah & Biru




Lampiran 5. Pengujian Sampel Dengan
Indikator Universal & pH Meter




Lampiran 6. Foto Bersama


Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KELAS XI